Tatanan patriarki dan kekerasan thd perempuan
Terjadinya Kekerasan thd perempuan (KP) sangat dimungkinkan oleh posisi subordinat perempuan terhadap lelaki. Ini semua adalah akibat dari diberlakukannya suatu tatanan (sistem nilai) yang disebut patriarki, yakni suatu tatanan yang membenarkan lelaki berkuasa atas perempuan (istri, anak-anak dan para budak dalam rumah) maupun orang-orang upahan yang secara ekonomi hidup bergantung padanya.
Secara harafiah kata patriarki berarti aturan (kaidah) bapa.
Patriarki adalah sebuah tatanan di bidang hukum, politik dan ekonomi yang mengesahkan dan memaksakan suatu relasi dominasi di tengah suatu masyarakat. Secara historis patriarki berawal dari suatu tatanan masyarakat yang tersusun hirarkis dimana hanya kaum lelaki boleh memegang kekuasaan. Secara umum patriarki dipandang sebagai dominasi kaum lelaki atas perempuan, namun hal ini juga terwujud dalam dominasi kaum lelaki tertentu atas kaum lelaki lainnya, juga kaum perempuan tertentu atas kaum perempuan lainnya, terutama bilamana mereka yang didominasi itu berasal dari kelompok-kelompok ras atau etnis minoritas, dan/atau berasal dari kelompok ekonomi rendah. 6
Relasi kuasa (power relation) antara gender lelaki dan gender perempuan berawal sejak para perempuan remaja dibeli oleh lelaki kaya dan dipisahkan dari kekuasaan ibu mereka. Tatanan (sistem nilai) patriarki secara sistematis telah mengambil alih kekuasaan sang ibu 7 atas anak-anaknya (maternal right) dan menjadikan anak-anak itu milik bapa (paternal right).
Relasi kuasa yang terbentuk oleh tatanan (sistem nilai) patriarki sedemikian memaksa dan tak terbantahkan, dalam mana para perempuan remaja itu tertaklukkan oleh lelaki kaya yang memiliki segala-galanya (sumber pangan, harta kekayaan dan budak-budak sebagai alat kerja penghasil uang) serta memiliki rahim mereka (lewat perkawinan patriarkal) guna menjamin pemilikan sang bapa atas anak-anak.
Tatanan (sistem nilai) patriarki mengakibatkan lumpuhnya kekuatan perempuan di bidang ekonomi sehingga mau tak mau mereka bergantung pada kekuasaan lelaki yang menghidupinya. Oleh karena hidup bergantung pada kekuasaan orang lain (lelaki) maka perempuan menjadi rentan terhadap tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang yang berkuasa atasnya. [ « Sebelumnya ] [ Selanjutnya » ]
--------------------
6. Anne M. Clifford, Introducing Feminist Theology, p 4427. Frederick Engels, The Origin of the Family, private property and the State, p. 51.