Logo

 

PEREMPUAN MANDIRI

Kumpulan Artikel Tentang Perempuan Indonesia

Selamat datang pengunjung, bila Anda memiliki pertanyaan atau komentar terkait blog ini, silahkan submit melalui link komentar yang ada di bagian bawah setiap halaman, Terimakasih, Nurul
skip to main | skip to sidebar

Perempuan Mandiri

Women Perempuan Wanita Empowerment Pemberdayaan Penguatan Feminisme Feminist Female Kesetaraan Equality Independent Mandiri Emansipasi Emancipation Patriarch Patriarchy Kepala Keluarga Subordinat KDRT Korban Victim IWD HPI PUK APP Jaringan

     
 
<< Table Of Content
Makalah Tentang Perempuan
*Gambar bukan cover tetapi merupakan ilustrasi
fitur makalah perempuanmandiri.blogspot.com


KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN & TATANAN PATRIARKI
Maria R. Roewiastoeti, SH
Copyright © Sarasvati

Tentang Penulis

Penutup

Kaum feminis mengatakan bahwa inti permasalahan kekerasan terletak dalam struktur keseharian kehidupan kita. Tindak kekerasan terhadap perempuan bukanlah sebuah patologi atau keanehan sosial. Perempuan menjadi rentan terhadap tindak kekerasan karena posisinya yang timpang (bias, pen.) baik dalam lembaga perkawinan maupun dalam masyarakat secara ekonomi, social, politik dan emosional. Kekerasan terhadap perempuan adalah ujung paling dramatis dari spektrum subordinasi perempuan yang bentuk kesehariannya amat akrab dengan kita. 21

Kekerasan terhadap perempuan dalam relasi perkawinan adalah fenomena sosial ibarat gunung es yang acap kali luput dari perhatian hukum. Sementara itu perempuan-perempuan korban kekerasan terus berjatuhan dari hari ke hari dan semakin lama semakin parah antara lain karena mereka tidak pernah memperoleh dukungan, pelayanan dan bantuan yang tepat dan segera dari apparatus penegak hukum.22 Namun demikian adalah keliru mengharapkan perbaikan perlakuan terhadap perempuan hanya melalui upaya perubahan hukum dan perilaku penegak hukum karena akar dari semua keburukan tersebut adalah tatanan (sistem nilai) patriarki yang telah lama membusuk dalam mentalitas masyarakat, baik lelaki maupun perempuan. Melakukan dekonstruksi dan rekonstruksi budaya yang telah lama tercemar oleh tatanan patriarki adalah langkah pertama yang perlu diambil untuk keluar dari kemelut sosial berkepanjangan ini.

Mei 2008

[ « Sebelumnya ]

--------------------
21. Galuh Wandita, Pelanggaran HAM pada perempuan: dari kritik konsep menuju penguatan di akar rumput. Bulletin Iparsial 1996, no.1 thn.1 hlm 18.

22. ibid.


<< Table Of Content
 
     
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)